Remaja SMP dan SMA Ternyata Butuh Waktu Tidur Lebih Banyak
Monday, 26 November 2018
Sama seperti makanan, tidur tersebut penting untuk kesehatan. Bahkan, tidur ialah makanan guna otak. Pasalnya ketika tidur, banyak kegiatan yang dilaksanakan otak. Maka itu, melewatkan waktu istirahat alias begadang dapat berbahaya. Jika anak-anak dan remaja yang begadang, bukan tidak barangkali prestasi di sekolahnya menurun.
Lalu, seberapa lama sih idealnya waktu istirahat untuk remaja? Apakah sama laksana waktu istirahat orang dewasa?
Berapa lama waktu istirahat yang diperlukan oleh para remaja?
Setiap anak memerlukan waktu istirahat yang berbeda-beda menurut usianya. Remaja di bangku SMP (usia 13-15 tahun) dan SMA (usia 16-18 tahun) pun butuh waktu istirahat yang berbeda
Waktu istirahat yang lumayan untuk remaja SMP selama 9-11 jam per hari. Berarti tidak boleh tidak cukup dari tujuh jam dan lebih dari dua belas jam per hari.
Sementara remaja SMA membutuhkan waktu istirahat yang lumayan sekitar 8-10 jam per hari. Artinya tidak boleh tidak cukup dari tujuh jam dan lebih dari sebelas jam dalam satu hari.
Anak remaja yang tidak lumayan tidur mempunyai risiko obesitas, diabetes, cedera, kesehatan jiwa yang buruk, dan masalah dengan fokus dan perilaku yang lebih tinggi.
Kenapa remaja memerlukan waktu istirahat lebih lama?
Jika dikomparasikan dengan orang dewasa, anak remaja memang memerlukan waktu istirahat yang lebih banyak. Umumnya orang dewasa memerlukan tidur 6-9 jam per hari. Sementara anak remaja memerlukan 9-11 jam per hari.
Anak remaja memerlukan waktu istirahat yang lebih lama guna memenuhi keperluan energi yang dibutuhkan untuk mengerjakan aktivitasnya di masa-masa terjaga.
Umumnya, anak remaja punya jadwal istirahat yang tidak teratur masing-masing hari. Anak remaja ingin tidur larut malam di akhir pekan sebagai teknik untuk mencairkan diri dari hutang istirahat di hari-hari sebelumnya.
Namun, istirahat larut malam melulu akan menciptakan jam biologis mereka semakin kacau, sampai-sampai kian susah untuk dapat tertidur pada jam istirahat yang normal sekitar seminggu. Jadi, dapat dibilang mereka berada dalam lingkaran pola istirahat yang buruk. Selama hari sekolah, mereka mesti terjaga masing-masing siang dan kesudahannya menumpuk di akhir minggu.
Hal ini menciptakan remaja keletihan di akhir pekan dan istirahat sepanjang waktu. Jika telah masuk mula minggu lagi alias hari Senin, remaja bakal mengulang siklusnya tersebut.
Tidur lumayan penting guna remaja.
Tidur sangat urgen untuk kesehatan dan faedah organ tubuh sehari-hari. Itu sama pentingnya dengan diet sehat dan kegiatan fisik. Pada seluruh tahap kehidupan, benak tetap aktif sekitar tidur, memproses memori dan emosi, menyegarkan sel-sel dan mencuci sisa-sisa bahan limbah yang bisa memperlambat atau merusak faedah otak.
Pada masa remaja, benak masih berkembang, dan tidur lumayan sangat urgen untuk pertumbuhan otak. Bagian korteks prefrontal pada otak ialah salah satu lokasi terakhir benak yang merasakan perkembangan dan kematangan sekitar masa remaja. Bagian benak ini berperan dalam beranggapan kompleks dan memungut keputusan, serta penataan emosi. Bagian benak ini paling sensitif terhadap efek tidak cukup tidur.
Remaja yang mempunyai waktu istirahat yang pendek mempunyai risiko untuk merasakan masalah intelektual, sosial, emosional, dan perilaku. Tidur yang tidak lumayan pada remaja bisa dominan pada:
Masalah kognitif
- Masalah dengan ingatan
- Fokus dan perhatian yang berkurang
- Kesulitan belajar
- Sulit memungut keputusan
- Sulit memecahkan masalah
Masalah perilaku dan sosial
- Kecenderungan yang lebih banyak untuk tercebur dalam perilaku berisiko, termasuk mengisap rokok dan pemakaian narkoba
- Hiperaktif
- Agresif
- Menarik diri dari lingkungan
- Sulit bergaul dengan orang lain
Masalah emosional
- Iritabilitas dan gangguan keadaan hati
- Sering beranggapan negatif
- Sulit mengendalikan emosi
- Meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan beranggapan untuk bunuh diri
- Masalah akademik